Pembelajaran Out Door

Bentuk Kepedulian Sesama, SMK BP Santuni Anak Panti Asuhan

Kepala SMK BP beserta guru dan siswa, berfoto bersama denagn para anak panti asuhan Fajar Harapan Pekanbaru, Kamis (09/07/2015).

Pekanbaru, OKETIMES.com - SMK Bina Profesi Pekanbaru menyantuni anak-anak panti asuhan. Kegiatan tersebut dalam rangka menjalin silaturahmi sekaligus bentuk kepedulian warga sekolah dengan sesama.

Kepala SMK BP Pekanbaru Yuyun Sri Yuningsih SPd mengatakan, sebelum pergi menyantuni anak panti asuhan, acara diawali dengan kegiatan rohani islam. Setelah itu barulah seluruh warga sekolah, baik dari Kepala sekolah (Kepsek), guru dan siswa melanjutkan kunjungan ke tiga tempat.

" Kamis (9/7) pagi, kita melaksanakan kegiatan kerohanian, kita langsung melakukan kunjungan di tiga tempat. Kunjungan pertama itu di panti asuhan Fajar Harapan, dimana panti asuhan tersebut terdiri dari bayi dan balita. Lalu kunjungan dilanjutkan ke Museum Sang Nila Utama, dan yang terakhir itu kita lakukan kunjungan ke Bank Sampah," ujar Yuyun.

Adapun tujuan dari kunjungan ke panti asuhan tersebut, lanjut Yuyun, adalah untuk membangun sikap empati terhadap bayi-bayi dan balita yang ada disana. Dimana, para anak-anak panti tersebut sudah tidak memiliki orangtua lagi, ditambah ekonomi mereka yang sulit.

" Dengan kunjungan ke panti asuhan ini, kita ingin mengajarkan kepada peserta didik, cara berempati yang baik. Sebab, dengan kunjungan ini, mereka (siswa, red) bisa merasakan kesedihan mereka (anak panti, red) yang tidak memiliki orangtua lagi. Sementara, kita masih memiliki orangtua, bahkan ada yang masih mempunyai orangtua lengkap, yakni ayah dan ibu, dan ini harus kita syukuri," ungkapnya.

Yuyun menambahkan, kegiatan ini juga merupakan pembelajaran. " Tidak hanya dalam ruangan saja kita harus belajar, namun diluar ruangan juga bisa. Contohnya pada kegiatan kali ini, kita mencoba mengajak para siswa belajar di luar lingkungan sekolah. Seperti kunjungan ke museum, dimana dalam kunjungan ke museum ini, peserta didik bisa mengenal dan tahu tentang peninggalan-peninggalan bersejarah, khususnya Riau. Sehingga, siswa bisa lebih mencintai kebudayaan melayu tempat sekarang kita tinggal," tambah Yuyun

Sementara, tujuan kunjungan ke bank sampah sendiri, selain menargetkan sekolah masuk adiwiyata, juga untuk memberi pemahaman kepada siswa, tentang manfaat sampah.

" Kita ingin menanamkan kepada siswa, bahwa sampah itu juga banyak manfaat dan kegunaannya. Sebab, sampah itu tidak hanya barang yang tak dipakai lagi dan dibuang, namun sekarrang sampah juga bisa dipilah dan dapat digunakan kembali menjadi barang yang berguna dan bermanfaat. Selain itu, kita juga ingin menanamkan kepada siswa, untuk bisa lebih kreativ, berkreasi dan inovasi untuk membuat sesuatu hal yang dulunya tidak bisa diapa-apakan lagi, ternyata sekarang bisa didaur ulang menjadi kerajinan," kata Yuyun.

Dengan kunjungan kali ini, Yuyun berharap, peserta didik bukan hanya belajar didalam kelas atau disekolah, karena pembelajaran itu tidak ada tempat dan batasannya.

" Tidak selalu harus belajar didalam kelas yang terdiri dari meja dan kursi, namun kita juga bisa belajar di tempat lain. Sehingga, dengan begitu, mereka juga bisa tahu bagaiman kehidupan diluar itu seperti apa," harapnya. (ade)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :