Paket Pengadaan Meubeler di Disdik Pekanbaru Mengecewakan

Kepala Bidang Sarana Prasarana Disdik Pekanbaru, Katwadi, ST

PEKANBARU, oketimes.com- Kebijakan Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru yang melelang paket pengadaan  meubeler anggaran APBD- P tahun 2014, membuat sebagian rekanan harus gigit jari. Pasalnya, kebijakan tersebut dinilai bertolak belakang dengan paket pengadaan APBD murni sebelumnya.

Salah seorang rekanan yang minta identitasnya dirahasiakan, mengaku kecewa dengan  kebijakan Disdik Pekanbaru. Ia mengatakan, semestinya Pemko Pekanbaru yang dalam hal ini Disdik, membina dan memperhatikan nasib pengusaha kecil.

"Kalau seperti ini sama saja dengan membunuh perusahaan kecil. Disisi lain, perusahaan besar kian menambah pundi-pundi kekayaan," ujarnya kesal.

Menanggapi hal itu, Kepala Disdik Pekanbaru Prof DR Zulfadil SE MBA melalui Kabid Sarana & Prasarana, Katwadi ST, menampik tudingan tersebut.

Katwadi mengatakan, pelelangan seluruh paket pekerjaan di lingkungan Disdik bukanlah kebijakan. Tetapi berdasarkan juknis Perpres Nomor 70 tahun 2012, tentang  pengadaan barang dan jasa, ujarnya saat ditemui di Kantor Dinas  Cipta Karya dan Pemukiman di Jalan Paarit Indah, Senin (20/10).

Ia menjelaskan, anggaran APBD-P tahun 2014 untuk bidang yang pimpin, sebesar Rp 11 Milyar. Dan untuk paket pengadaan meubeler sekitar 5,2 milyar. Jumlah tersebut dibagi 8 paket pekerjaan. Selebihnya pekerjaan fisik, urai Katwadi

Ketika ditanya, kenapa pengadaan meubeler APBD- P dilelang, sementara kegiatan serupa pada APBD Murni dilaksanakan dengan penunjukan langsung.

Menjawab hal itu, Katwadi mengaku penunjukan langsung (PL) bisa menjadi temuan Kejaksaan dan Inspekrorat. "Kita tak mau mengulang kesalahan. Kita mau kerja yang aman-aman saja," katanya.

Sekarang seluruh paket tersebut, imbuh Katwadi, sedang dalam proses pelelangan di UPL melalui LSPE Pekanbaru. Mudah-mudahan cepat selesai dan pelaksanaan segera dilakukan tepat waktu.

Sebelumnya, salah seorang rekanan yang mengikuti tender pengadaan meubeler APBD–P di Disdik Pekanbaru, juga mengungkapkan kekecewaan serupa. Pasalnya, meski dari sisi harga penawaran masuk, akan tetapi ditolak oleh Disdik.

Menariknya lagi, kata sumber, dari sisi spesifikasi barang yang ditawarkan jauh lebih bagus karena ia pasok dari Jawa. Akan tetapi, dengan dalih lebih memilih meubeler lokal, lagi-lagi sang kontraktor harus ditolak. (fin/rec)


Tags :berita
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait